Senin, 06 Agustus 2012
Di sebuah negeri, hiduplah dua orang pengrajin yang tinggal bersebelahan.
Seorang diantaranya, adalah pengrajin emas, sedang yang lainnya pengrajin
kuningan. Keduanya telah lama menjalani pekerjaan ini, sebab, ini adalah
pekerjaan yang diwariskan secara turun-temurun. Telah banyak pula barang yang
dihasilkan dari pekerjaan ini. Cincin, kalung, gelang, dan untaian rantai
penghias, adalah beberapa dari hasil kerajinan mereka.
Setiap akhir bulan, mereka membawa hasil pekerjaan ke kota. Hari pasar, demikian
mereka biasa menyebut hari itu. Mereka akan berdagang barang-barang logam itu,
sekaligus membeli barang-barang keperluan lain selama sebulan. Beruntunglah,
pekan depan, akan ada tetamu agung yang datang mengunjungi kota, dan bermaksud
memborong barang-barang yang ada disana. Kabar ini tentu membuat mereka senang.
Tentu, berita ini akan membuat semua pedagang membuat lebih banyak barang yang
akan dijajakan.
Siang-malam, terdengar suara logam yang ditempa. Setiap dentingnya, layaknya
nafas hidup bagi mereka. Tungku-tungku api, seakan tak pernah padam. Kayu bakar
yang tampak membara, seakan menjadi penyulut semangat keduanya. Percik-percik
api yang timbul tak pernah di hiraukan mereka. Keduanya sibuk dengan pekerjaan
masing-masing. Sudah puluhan cincin, kalung, dan untaian rantai penghias yang
siap dijual. Hari pasar makin dekat. Dan lusa, adalah waktu yang tepat untuk
berangkat ke kota.
Hari pasar telah tiba, dan keduanya pun sampai di kota. Hamparan terpal telah
digelar, tanda barang dagangan siap dijajakan. Keduanya pun berjejer
berdampingan. Tampaklah, barang-barang logam yang telah dihasilkan. Namun, ah
sayang, ada kontras yang mencolok diantara keduanya. Walaupun terbuat dari logam
mulia, barang-barang yang dibuat oleh pengrajin emas tampak kusam. Warnanya tak
berkilau. Ulir-ulirnya kasar, dengan pokok-pokok simpul rantai yang tak rapi.
Seakan, sang pembuatnya adalah seorang yang tergesa-gesa.
“Ah, biar saja,” demikian ucapan yang terlontar saat pengrajin kuningan
menanyakan kenapa perhiasaannya kawannya itu tampak kusam. “Setiap orang akan
memilih daganganku, sebab, emas selalu lebih baik dari kuningan,” ujar pengrajin
emas lagi, “Apalah artinya loyang buatanmu dibanding logam mulia yang kupunya,
aku akan membawa uang lebih banyak darimu.” Pengrajin kuningan, hanya tersenyum.
Ketekunannya mengasah logam, membuat semuanya tampak lebih bersinar.
Ulir-ulirnya halus. Lekuk-lekuk cincin dan gelang buatannya terlihat seperli
lingkaran yang tak putus. Liku-liku rantai penghiasnya pun lebih sedap di
pandang mata.
Ketekunan, memang sesuatu yang mahal. Hampir semua orang yang lewat, tak menaruh
perhatian kepada pengrajin emas. Mereka lebih suka mendatangi, dan
melihat-melihat cincin dan kalung kuningan. Begitupun tetamu agung yang berkenan
datang. Mereka pun lebih menyukai benda-benda kuningan itu dibandingkan dengan
logam mulia. Sebab, emas itu tidaklah cukup mereka tertarik, dan mau membelinya.
Sekali lagi, terpampang kekontrasan di hari pasar itu. Pengrajin emas yang
tertegun diam, dan pengrajin kuningan yang tersenyum senang.
Hari pasar telah usai, dan para tetamu telah kembali pulang. Kedua pengrajin itu
pun telah selesai membereskan dagangan. Dan agaknya, keduanya mendapat pelajaran
dari apa yang telah mereka lakukan hari itu.
Related Posts:
KISAH NABI ADAM A.S. Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan… Read More
The Story and Legend of Mount Bromo Here’s the legend of how the Tenggerese came to live in Mount Bromo. A long time ago, there lived a beautiful woman by the name Roro Anteng. She wa… Read More
The Legend of Mount Tangkuban Perahu THE LEGEND OF MOUNT TANGKUBAN PERAHU Once upon a time in west Java, Indonesia liv… Read More
Keseimbangan HidupKeseimbangan Hidup Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering men… Read More
Arti Sebuah Kesempurnaan Arti Sebuah Kesempurnaan Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat can… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Manfaat buah naga untuk kesehatan tubuh memang sangat beragam dan sangat banyak sekali, baik buah naga merah ataupun buah naga putih sama...
-
This guide is for a level 40 Mercenary and the skills to get for either PVE or PVP . The advantage of the mercenary with other classes is...
-
The Force User uses the Light, Dark and Time and are considered to be the skill trees. Light is DPS focused, Dark is mostly for crowd ...
-
Table Of Contents I. Why Physician II. Skill Build IIa. Academic Tree IIb. Alchemist Tree IIc. Physician Tree III. Skil...
-
Majesty is an upcoming job class advancement from Sorceress on Force User and as included on the next update which contains the level c...
-
There are two thing you need to find out first before becoming a Guardian. One is to identify whether a Guardian is physically or magical...
-
If you are an avid reader of this blog, then you already know that I'm more of an Engineer class than an Alchemist class . Well, my per...
-
Level 60 Cap has finally arrived in Dragon Nest SEA. This Cap update brings a lot of things to the game. Some good ones and some bad ones...
-
Pokok Pokok Penjelasan dan Penjabaran Dasa Darma Pokok-pokok Pengertian 1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasad...
-
For awhile now, I've been playing as a level 50 Saint in Dragon Nest SEA and based on my experience playing the class, I've managed...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar