Minggu, 07 Juli 2013

Ketika serangan meteor di seluruh dunia dipetakan

Meteor yang menyerang Kota Chelybinsk, Rusia pada minggu lalu meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya yang menyerang dari luar angkasa. Hal ini juga dipanasi pula oleh kehadiran 2012 DA14 yang dituding menjadi penyebabnya.
Namun, para peneliti sendiri sudah menyatakan bahwa meteor jatuh merupakan hal yang biasa terjadi setiap hari. Hanya saja, sebagian besar meteor tersebut jatuh di tempat tak berpenghuni sehingga luput dari perhatian masyarakat.
Memangnya, benarkah perkataan para ahli tersebut? Apakah mereka hanya ingin menenangkan pikiran kita saja?
Untuk membuktikan hal ini, seseorang bernama Javier de la Torre, cofounder Vizzuality dan CartoDB, mencoba untuk memetakan kedatangan meteor ini dimulai sejak 2,300 sebelum masehi hingga hari ini. Hasilnya, ternyata hampir semua tempat di bumi pernah disinggahi meteor dengan intensitas berbeda.
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa Amerika Utara merupakan tempat yang intensitas serangan meteornya paling sering terjadi, kemudian diikuti oleh Eropa, Afrika, dan Australia. Indonesia sendiri terlihat masih aman dengan laporan meteor jatuh hanya di sebagian Pulau Jawa dan Laut Jawa saja.
De la Torre sendiri menciptakan peta ini menggunakan data-data dari Meteorological Society, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang antariksa. Dengan bantuan CartoDB dan OpenStreetMap, akhirnya data-data tersebut berubah menjadi peta hanya dalam waktu 30 menit.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text